Sahabat Suara Islam , JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP yang juga anggota Pansus Hak Angket KPK, Masinton Pasaribu menc...
Sahabat Suara Islam, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP yang juga anggota Pansus Hak Angket KPK, Masinton Pasaribu menceritakan kisah para tahanan narapidana KPK yang dikunjunginya, mengenai perilaku penyidik KPK.
Hal tersebut diungkapkannya di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP yang juga anggota Pansus Hak Angket KPK, Masinton Pasaribu menceritakan kisah para tahanan narapidana KPK yang dikunjunginya, mengenai perilaku penyidik KPK, kepada para awak media di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
Masinton Pasaribu menceritakan kisah para tahanan napi KPK yang dikunjunginya, mengenai perilaku penyidik KPK, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jumat (7/7/2017). (Tribunnews/Lendy Ramadhan)
Mengenakan pakaian bercorak loreng-loreng ala militer, Masinton Pasaribu mengisahkan penyidik KPK yang membagi-bagi uang ke tim sukses Pilkada sebanyak Rp 2 milyar.
"Orang yang bawa duit, karena kebetulan Pilkada, yang bagi itu, penyidik KPK bagi-bagi ke tim sukses Pilkada, uang saksi. Ada 2 M, yang bagi itu, yang bawa duit itu, yang kemudian diketahui adalah, belakangan, nggak taulah, kerja sama sama KPK," ujar Masinton Pasaribu.
Namun, informasi yang didapat dari seorang tahanan KPK yang tidak disebutkan namanya itu, bukanlah informasi yang mutlak kebenarannya.
Karena, menurutnya, informasi seperti itu harus didalami lagi.
"Ya tapi kan begini, itu kan semua informasi yang seketika, perlu kita cross check lagi. Artinya bukan satu-satunya yang mutlak (kebenarannya)," kata Masinton Pasaribu.
Sumber;http://www.tribunnews.com